Para
Tuyul Berdasi
Tuyul – tuyul
berdasi yang nuraninya gundul
Yang mencuri
dan mengerup kekayaan
negeri ini
Yang tak punya
malu,tak punya rasa
Tak mempunyai
batas kepuasan
Para tuyul
berdasi yang hatinya kerdil
Bermuka dua
penuh kemunafikan
Yang seolah
telah buta dengan kesengsaraan bangsanya
Seolah tuli
dengan jeritan – jeritan pilu bangsanya
Tuyul – tuyul
terhormat yang nuraninya gundul
Yang meraja
disertai muka tebalnya
Bertahta
menjulang berkat kecerdikan dan kelilicikan
Tebar pesona
dengan mulut kotornya yang busuk penuh janji
Membangun
gedung istananya dengan tumbal jiwa – jiwa yang tertindas
Para tuyul
terhormat yang hatinya kerdil
Yang hidup
berpatok pada materi
Yang selalu
hanya mementingkan perut dan isi kolornya
Mengandalkan kekuasaan dalam kemunafikan
Pandai
bersembunyi di balik ketiak keadilan palsu
Para tuyul
berdasi yang terhormat
Penuh wibawa
dibalik kebohongan
Diseluruh sudut
– sudut dan pelosok negeri ini
Menaruh harapan
besar dan cita – cita bangsa
Di pangkuan
jemarimu dan isi kepalamu
Dan diatas
pundak kekuasaanmu yang perkasa
Tapi tak
seorangpun dari mereka yang tahu
Dimanakah letak
baktimu untuk negeri
Dimanakah letak
hati dan nuranimu
-Harmadi Halil
-Harmadi Halil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar