Sejak ketiadaanmu
Senja tak lagi sejingga yang
terlihat biasanya
Siangku buram, malamku suram, langit
semakin muram
Pelangi dan bunga yang katanya indah
Adalah kebohongan besar yang sering
diceritakan para pembual
Nafasku redup tersumpal dalam
temaram
Mungkin hanya cahaya matamu
Yang selalu berbinar terang,
berkilau tenang
Sebagai suluh jalan setapak dalam
gerilyaku
Menuju pucuk waktu di lingkup
puspawarna
Datanglah sapa mataku lagi
Sepasang mata yang rindu parasmu ini
Sepasang mata yang tetap menjadi
jendela
Selalu ramah selalu terbuka
Untuk kau intip sedalam yang kau
inginkan
Tentang hidupku, bahagiaku, pedihku,
letihku
Datanglah sapa mataku lagi
Lerai aku dari dekapan ilusif ini
Atau leburlah aku kedalam ramainya
cahaya lagi
Atau setidaknya datang ajari aku
Seperti caramu menutup mata
Serapat dan selama yang telah kau
lakukan
HARMADI HALIL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar