Senyum - senyum kaku di wajah yang membatu
Ditengah - tengah kerumunan parade kebodohan
Yang sedang berpesta merayakan kematiannya
masing – masing
Sambil sesekali tertawa lepas digelitik dosa
Waktu selalu leluasa mengajarkan banyak hal besar
Untuk diolah dalam kepala – kepala yang sempit
Dilahirkan untuk meneruskan generasi
Disekolahkan agar kelak dapat pekerjaan bagus
bergaji tinggi
Bekerja untuk makan dan membangun rumah
Setelah itu, selesai tidak selesai
Mati
untuk pertanggung jawabannya
Masing – masing nama punya takdirnya sendiri
Punya jalan kisahnya masing – masing
Tapi tetap dengan klimaks yang selalu hampir
sama
Dan menciptakan resolusi yang beragam
Dan beberapa merasa
beruntung pernah
Melawan waktu, melawan hirarki, melawan stigma
Melawan kuasa, melawan
idealisme, melawan takdir dan sebagainya
-Harmadi Halil
-Harmadi Halil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar