Kamis, 28 Juni 2018

Melawan Takdir dan Sebagainya

Senyum - senyum kaku di wajah yang membatu
Ditengah - tengah kerumunan parade kebodohan
Yang sedang berpesta merayakan kematiannya masing – masing
Sambil sesekali tertawa lepas digelitik dosa

Waktu selalu leluasa mengajarkan banyak hal besar
Untuk diolah dalam kepala – kepala yang sempit
Dilahirkan untuk meneruskan generasi
Disekolahkan agar kelak dapat pekerjaan bagus bergaji tinggi
Bekerja untuk makan dan membangun rumah
Setelah itu, selesai tidak selesai
Mati untuk pertanggung jawabannya

Masing – masing nama punya takdirnya sendiri
Punya jalan kisahnya masing – masing
Tapi tetap dengan klimaks yang selalu hampir sama
Dan menciptakan resolusi yang beragam
Dan beberapa merasa beruntung pernah
Melawan waktu, melawan hirarki, melawan stigma
Melawan kuasa, melawan idealisme, melawan takdir dan sebagainya

-Harmadi Halil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar