Bekerja merupakan sebuah kewajiban
bagi setiap manusia agar mampu menafkahi diri sendiri dan keluarga untuk hidup
yang lebih layak. Dengan mengerjakan suatu pekerjaan seseorang akan mendapatkan
hasil dari jerih payah yang akan dijadikan penopang kehidupan dalam segi
ekonomi. Berbagai carapun dilakukan oleh orang tua agar kelak masa depan anak –
anak mereka lebih terjamin dengan pekerjaan yang layak, baik itu bekerja di
instansi negara, swasta maupun mendirikan usaha sendiri. Mulai dari
menyekolahkan, dan memasukkan ke bangku kuliah dengan jurusan – jurusan yang
kelak akan dibutuhkan dalam dunia kerja. Serta tak sedikit pula yang
mendaftarkan anaknya ke berbagai tempat kursus atau bimbel seperti bahasa
asing, komputer ataupun keahlian – keahlian lain.
Namun, keadaan sering tak seperti yang
selalu diharapkan. Seperti saat sekarang ini, Badan Pusat Statistik mencatat,
tahun ini (Februari 2014 – Februari 2015) jumlah pengangguran di Indonesia
meningkat sampai 300 ribu orang, sehingga total pengangguran di Indonesia
sampai saat sekarang ini mencapai 7,45 juta orang. Sebuah jumlah yang sangat fantastis jika
dihitung dalam hal hitungan manusia. Pengangguran ini umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan
pekerjaan yang tersedia. Dan pengangguran ini adalah masalah utama dalam hal
perekonomian karena produktivitas dan pendapatan akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah – masalah sosial lainnya.
Dari wikipedia, penyebab terjadinya pengangguran
dapat dikelompokkan menjadi 9, antara lain:
- Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
- Pengangguran struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
- Pengangguran teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
- Pengangguran kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
- Pengangguran musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
- Pengangguran setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
- Pengangguran keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli paket buku LKS atau membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri. Contoh lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang tidak meminta gaji dari organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
- Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
- Pengangguran unik adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.
Adapun berbagai masalah yang ditimbulkan
akibat pengangguran yaitu memberikan beban psikologis dan psikis terhadap
pribadi yang menganggur, juga dapat menghilangkan keterampilan karena tidak
digunakan apabila tidak bekerja. Dan sebagai permasalahan utama yang akan
ditimbulkan yaitu permasalahan ekonomi dan sosial. Namun bagi anda yang masih
termasuk dalam kategori pengagguran dan masih belum menemukan pekerjaan yang
diidamkan, tak perlu berlarut – larut dalam keadaan yang akan semakin membuat
anda tertekan. Tetap bersyukur terhadap apa yang telah dan sedang terjadi serta
selalu berfikiran positif dan optimis terhadap apa yang akan terjadi
selanjutnya. Karena tetap akan menjadi tanda tanya tentang cerita indah apa
yang menunggu kita didepan.
Ada beberapa sisi positif yang dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin oleh seorang pengangguran. Berbagai tips yang bisa
dilakukan untuk tetap menganggur secara cerdas, bermanfaat dan produktif,
antara lain:
- Bersyukur
Bersukur merupakan kunci utama jika
kita ingin menyandang status sebagai pengangguran cerdas, bermanfaat dan
produktif. Kenapa kita harus mensyukuri status sebagai pengangguran? Jawabannya
adalah pengangguran memiliki hal yang tidak dimiliki oleh orang yang disibukkan
dengan pekerjaan, yaitu “waktu luang”. Dengan tidak adanya kesibukan dan
rutinitas seperti yang dilakukan oleh kebanyakan pegawai kantoran dan
sebagainya, kita dapat menikmati waktu luang kita yang sangat panjang. Seperti
banyak menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga, banyak waktu untuk
refreshing, menyalurkan hoby, membaca untuk menambah wawasan dan sebagainya
yang kemungkinan tidak banyak kita lakukan selama masih sibuk dengan aktifitas
sekolah dan perkuliahan. Dengan banyaknya waktu luang juga akan memberikan
keleluasaan untuk mengunjugi berbagai tempat atau traveling. Dengan begitu rasa
syukur yang kita miliki akan bertambah dengan kekaguman terdapat ciptaan Allah
SWT yang akan kita temukan di tempat – tempat menakjubkan yang kita kunjungi. Dan
yang paling utama dalam hal mensyukuri pemberian waktu ini adalah pendekatan
diri kepadaNya, sambil terus berdo’a untuk masa depan yang indah.
2. Kerja sosial
Jangan hanya berdiam diri dirumah
mneyesali nasib. Sebaliknya, masa pengangguran dapat digunakan dengan melakukan
kegiatan positif, termasuk menjadi sukarelawan di berbagai bidang sosial.
Jaringan sosial akan semakin luas, keahlian bersosialisasi makin terasah,
daftar pengalaman di CV makin menarik.
3. Menyalurkan hobi
Sesuai dengan pemaparan di poin 1,
dengan tidak adanya rutinitas pekerjaan, seorang pengangguran dapat menyalurkan
dan menekuni hobi. Bagi yang hobi menulis, bisa menuangkan ide – ide dalam
bentuk tulisan yang dimuat dalam blog maupun dikirim ke media cetak atau
penerbit. Tidak akan ada rutinitas yang
memecah konsentrasi bahkan tidak ada kekhawatiran menulis sampai larut malam. Bagi
yang suka fotografi, bisa memaksimalkan kemampuan membidik objek – objek menarik
sambil traveling sesuka hati. Masih banyak pula jenis hobi – hobi lain yang
dapat disalurkan dan ditekuni selama masa pengangguran antara lain, musik,
olahraga, otomotif, desain, dsb.
4. Bereksperimen untuk wirausaha
Sambil menunggu diterima bekerja, anda
bisa mengisi waktu luang dengan bereksperimen menjadi pengusaha. Ketika
berbagai perusahaan dan instansi sudah memberi penolakan untuk menerima anda,
tidak ada salahnya untuk mencoba menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Banyak
jenis wirausaha yang bisa dipelajari dan dicoba. Baik itu yang sudah menjadi
hobi maupun hal baru yang harus dipelajari. Siapa tahu usaha anda berkembang
pesat dan anda tidak perlu lagi melamar pekerjaan kesana kemari.
Referensi:
Wikipedia
Badan Pusat Statistik (BPS)
Tipsanda.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar